MAKALAH TENTANG ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL
KATA PENGANTAR

Dengan tulisan ini
kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari Integrasi Nasional di
Indonesia, kami sadar materi kuliah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga
tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama
mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berintegrasai nasional, karena
kita adalah penerus Bangsa Indonesia.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena keanekaragaman
yang dimiliki tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan
memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang
dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Keanekaragaman
bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman.
Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu
menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari
dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman terhadap aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia yang merupakan
ancaman non-militer.
Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang
sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan
bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman non-militer dapat
berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional
tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun dapat berkembang
menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena
itu, untuk menghadapi ancaman tersebut diperlukan strategi yang tepat.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan ancaman terhadap integrasi
nasional?
2.
Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer?
3.
Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam
bidang ideologi?
4.
Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam
bidang politik?
5.
Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam
bidang ekonomi?
6.
Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam
bidang sosial budaya?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui definisi ancaman tehadap integrasi nasional
2.
Untuk mengetahui definisi dari ancaman non-militer
3.
Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang ideology
4.
Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang
politik
5.
Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang ekonomi.
6.
Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di
bidang sosial buday
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Integrasi nasional
Strategi Integrasi
nasional adalah proses penyesuaian dan penyatuan unsur-unsur kebudayaan
Indonesia yang beragam hingga terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Adanya
integrasi nasional penting untuk terciptanya keselarasan bangsa di tenga-tengah
keadaan masyarakat yang berbeda-beda dan wilayah yang luas.
Beberapa faktor pembentuk integrasi nasional antara lain adalah rasa senasib
dan seperjuangan, ideologi nasional, keinginan untuk bersatu, budaya gotong
royong, rasa cinta tanah air, dan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
Selain faktor-faktor di atas, juga
ada faktor penghambat integrasi nasional, misalnya masyarakat Indonesia yang
beragam, wilayah geografis Indonesia yang luas, timbulnya paham etnosentrisme,
kurangnya kesadaran diri, rendahnya toleransi, pembangunan yang kurang merata,
serta adanya potensi ancaman dari dalam dan luar negeri.
Ancaman terhadap integrasi nasional
memang selalu ada tiap saat, baik dari dalam maupun luar negeri. Adanya ancaman
ini mampu menjadi tantangan bangsa dan negara dalam mempertahankan integrasi
nasional yang mampu menyatukan seluruh bangsa dalam semangat persatuan dan
kesatuan.
B. Ancaman Terhadap IntegrasiNasional
Bentuk ancaman terhadap integrasi nasional bangsa dan negara
bisa dibedakan menjadi beberapa kategori, yakni ancaman militer dan non-militer
serta ancaman dalam negeri dan luar negeri.
1.
Ancaman Militer
Ancaman militer merupakan bentuk ancaman yang menggunakan
kekuatan senjata dan pasukan militer yang terorganisasi. Tingkat ancaman
militer ini dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah, bahkan mampu
mengancam keselamatan segenap bangsa.
Untuk
menghadapi ancaman militer, maka negara harus mempersiapkan sistem pertahanan
dan keamanan yang kuat dan tangguh hingga mampu mencegah terjadinya ancaman
militer. Yang termasuk dalam bentuk ancaman militer terhadap integrasi nasional
antara lain adalah :
- Agresi
militer
- Pelanggaran
wilayah
- Sabotase
- Aksi teror
- Perang
saudara
- Spionase
dan mata-mata
- Perusakan
instalasi militer
- Pemberontakan
bersenjata
2.
Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer merupakan bentuk ancaman tanpa melibatkan
kekuatan senjata dan pasukan militer tertentu. Bentuk ancaman ini menyerang
nilai dan norma bangsa hingga berujung pada kerugian negara secara harta atau
moril.
Dalam
menghadapi ancaman non militer, sistem pertahanan negara menempatkan lembaga
negara di luar pertahanan yang sesuai dengan bentuk ancaman yang dihadapi. Yang
termasuk dalam bentuk ancaman non-militer terhadap integrasi nasional antara
lain adalah :
- Penyalahgunaan
narkoba
- Korupsi
- Perusakan
lingkungan
- Penjualan
aset bangsa ke pihak asing
- Rusaknya
persatuan dan kesatuan bangsa
- Masuknya
budaya asing yang tidak sesuai
3.
Ancaman Dalam Negeri
Ancaman dalam negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya
bersumber dari pihak internal atau dari dalam negeri. Bentuk ancaman ini harus
diwaspadai karena bisa muncul kapan saja tanpa ada tanda-tanda, bisa dalam
skala kecil seperti konflik masyarakat biasa, atau dalam skala besar seperti
separatisme kelompok bersenjata.
Yang
termasuk dalam bentuk ancaman dalam negeri terhadap integrasi nasional antara
lain adalah :
- Kerusuhan
masyarakat
- Pemberontakan
- Tindakan
separatisme
- Konflik
antar suku
- Kekacauan
politik
- Keinginan
untuk mengubah ideologi negara
4.
Ancaman Luar Negeri
Ancaman
luar negeri adalah bentuk ancaman yang datangnya bersumber dari pihak eksternal
atau dari luar negeri. Bentuk ancaman luar negeri harus diwaspadai oleh militer
dan satuan keamanan lainnya, bentuknya bisa berupa serangan militer seperti
invasi dan agresi, atau non-militer seperti penyelundupan barang ilegal.
Yang
termasuk dalam bentuk ancaman luar negeri terhadap integrasi nasional antara
lain adalah :
- Invasi
ke wilayah negara
- Penguasaan
wilayah negara
- Serangan
agresi militer dari asing
- Pencurian
kekayaan alam
- Penyelundupan
barang ilegal dari asing
C. Transcript of Ancaman Non-Militer dibidangIdeologi
Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala
ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan
kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara.
Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms Bakry dirumuskan sebagai kondisi
mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi
Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing
serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya
menghadapi ancaman ini adalah dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang
tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap
ideologi Pancasila. Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep
pertahanan berlapis berikut:
1.
Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas
unsur-unsur pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah
non-kementrian yang membidangi ideologi.
2.
Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam
negri mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam
negri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi
ancaman berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintah yang
membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap
negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam menangkal
usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
3.
Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan
kekuatan nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi
imbangan” sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal
berbagai pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan danasion kesatuan
bangsa.
4.
Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses
pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan
berlanjut kepada para siswa dan mahasiswa disemua tingkat dan jenjang
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.
5.
Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin
agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk
membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan
keamanan negara.
Peran
lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program pelaksanaan
bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik
berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang
diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan
memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan
perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila
D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di BidangPolitik
Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi
pertahanan di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam
menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik bangsa
Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry, strategi di bidag politik terwujud dengan
adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang
telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu
melaksanakan politik luar negri bebas aktif.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk melaksanakan strategi
dalam menghadapi ancaman berdimensi politik dilakukan melalui dua pendekatan
berikut:
1.
Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik
dalam negri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai
kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah
terciptanya stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek
penangkal yang tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan
penataan sistem politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar
berikut.
a)
Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif,
bersih, bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan bertanggung
jawab yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara,
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
b)
Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang
berkualitas dan professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu
bekerja sama dengan pemerintah dalam memproses dan melahiran produk-produk
legislasi (berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan
nasional.
c)
Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun
organisasi masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai
subjek politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban
mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara.
2.
Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi
dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri
dalam membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai
kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang
dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global.
Pendekatan ke luar diwujudkan dengan cara berikut:
a)
Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan
peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi
dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan
kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan.
b)
Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan
untuk selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama
dengan negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai,
dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negri.
c)
Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk
berperan dalam penguatan ASEAN plus Enam yang terdiri atas 10 negara anggota
bersama-sama dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia
Baru, melalui hubungan bilateral yang harmonis dan terpelihara serta diwujudkan
dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam
tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu membangun hubungan
dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama jaminan
tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.
d)
Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya
secara maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan
Indonesia sebgai anggota PBB, Gerakan Non-blok, Organisasi Konferensi Islam
(OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu
mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam
kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah
pencegahan.
Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi
indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas
kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD
1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi
"Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan
kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar
strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.
Selain
itu, aspek demokrasi juga sangat diperlukan sebagai salah satu pilar untuk
menghadapi ancaan politik, pernyataan ini telah saya bahas dalam artikel
sebelumnya yang berjudul Demokrasi: Pengertian, Makna, dan Hakikat Demokrasi
Ancaman
non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara.
Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya
berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
Strategi
menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..
Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.
Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945)..
Lembaga
legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan
membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan
lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang
undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif
juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah
Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan
bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar
Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar
Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antae Negara dan mencegah terjadinya konflik antar Negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya.
Lingkup internal:
Lingkup
internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara
stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan
keadaan ekonomi yang kuat.
Lingkup
regional:
Lingkup
regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada
peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan
menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai.
Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional:
Lingkup
supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh
adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama
membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah
kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik
Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan
tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.
Lingkup
global:
Dalam
lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara
maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui
bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral
(non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap
sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini
diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat
mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya
strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
E. Strategi untuk menghadapi Ancaman di BidangEkonomi
Pembang unan di bidang ekonomi ditujukan untuk
menciptakan kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi
ekonomi yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta
mampu menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi.
Kondisi tersebut dapat tercipta apabila Negara Indonesia mempunyai strategi
yang tepat untuk menghadapi berbagai ancaman di bidang ekonomi.
Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi, sistem dan upaya
pertahanan negara yang ditempuh adalah dengan membangun ketahanan di bidang
ekonomi melalui penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing.
Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan
penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era
globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi
pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.
Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari
internal, prioritas kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat
karya sebagai solusi memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur ,
penciptaan iklim usaha yang kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat
guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja.
- Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari
eksternal, Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan
negara-negara utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia.
- Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi
ekonomi, mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari
pertahanan non-militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan
militer diwujudkan dalam meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan
kondisi keamanan nasional yang terkendali, membantu kelancaran distribusi
komoditas dan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman
dan terisolasi yang tidak dapat dijangkau dengan sarana transportasi umum.
Ancaman
indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua kategori
yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah
kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu
negara. isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang
muncul seperti terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat
mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan negara.
Sedangkan
faktor dari luar adalah seperti masuknya nilai nilau budaya asing dan menggeser
bahkan menggantikan tempat budaya dalam negeri sendiri. Hal ini dapat
disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi baik teknologi informasi maupun
telekomunikasi yang notabennya memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi
maupun berhubungan dengan seseorang sekalipun terpaut dalam jarak yang jauh.
Hal ini lama kelamaan akan menyebabkan melemahnya nilai sosial dan budaya dalam
sebuah negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah
diserang dari bidang non militer.
Untuk
dapat memahami hubungan antara arus perkembangan teknologi dengan ancaman
sosial dan budaya maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Globalisasi: Pengertian, Penyebab dan Dampak Globalisasi
Dalam
rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang
pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan
upaya seperti:
Memelihara
keselarasan dan keseimbangan fundamental.
Meningkatkan
kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
Menghargai
adanya perbedaan. (Untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan maka simaklah
artikel sebelumnya yang berjudul 5 Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia.
F. Strategi untuk menghadapi Ancaman di BidangSosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu
kemiskinan, kebo dohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu
tersebut menjadi titik pangkal segala permasalahan , seperti
separatisme, terorisme, kekerasan yang mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar
negri yang sulit dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal.
Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat
interaksi antarmasyarakat terjadi secara langsung. Sebagai akibatmya, terjadi
benturan tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme,
dan hedonisme.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup sosial budaya, Bangsa Indonesia berusaha memelihara
keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia
dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya
keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi
bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu dengan
memperhatikan perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi
nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian
alam.
G. Strategi untuk menghadapi Ancaman di BidangTeknologi dan Informasi
Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat.
Sebagai negara yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan
negara-negara lain, Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut. Ancaman di
bidang teknologi dan informasi tidak jauh berbeda dengan bidang sosial budaya,
yaitu melalui perkembangan IPTEK banyak pengaruh budaya dan kebudayaan luar
yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk
dengan mudahnya. Selain itu, dengan perkembangan teknologi semakin marak
terjadi kejahatan teknologi atau cybercrime.
Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang
teknologi dan informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses internet.
Selain itu, dengan peningkatan pemahaman terhadap agama dan Pancasila sehingga
dapat menjadi benteng terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian
kita, misalnya gaya hidup, sikap dan budaya asing.
H. Strategi untuk menghadapi Ancaman di BidangKeselamatan Umum
Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam,
misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia,
misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industry,
kebakaran, serta kecelakaan transportasi. Strategi dalam menghadapi ancaman
keselamatan umum misalnya sebagai berikut:
- Menjaga keseimbangan alam.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Membuat kebijakan atau peraturan yang jelas dan tegas
terhadap pemakaian obat-obatan sesuai dosisnya.
- Menegakkan hukum terhadap pemakaian bahan kimia yang melebihi
dosis yang dapat membahayakan manusia khususnya dan makhluk hidup lain
pada umumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak
menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang
bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar
bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di
dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan
secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan
faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan
teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi
ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan
sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi
dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Beberapa strategi yang diperlukan untuk
menghadapi ancaman non-militer yaitu diantaranya : strategi dalam menghadapi
ancaman di bidang ideologi, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang
politik, strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi, strategi dalam
menghadapi ancaman di bidang sosial budaya.
B. Saran
Dalam membuat makalah seharusnya kita lebih memperhatikan
sistematika makalah. Menyusun sebaik mungkin sehingga pembaca mudah dalam
memahami isi makalah. Jika membuat makalah alangkah baiknya tidak bertele-tele
dalam menguraikan isi sehingga pembaca tidak merasa bosan.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Daftar Pustaka
Kemendikbud
RI.2015.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jakarta.Kemendikbud
https://www.haruspintar.com/ancaman-terhadap-integrasi-nasional/
Post a Comment for "MAKALAH TENTANG ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL"